Prasangka dalam Islam secara garis besar bisa dibedakan menjadi dua bagian penting yakni prasangka baik (huznudzon) dan prasangka buruk (suudzon). Prasangka baik Kita diciptakan sebagai makhluk sempurna oleh Allah dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan persoalan, memiliki kelebihan dan kebaikan yang dapat terus kita tingkatkan.
Foto: Amal baik karena Allah SWT (ilustrasi) REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad ﷺ mengabarkan bahwa Allah berfirman, "Aku sesuai persangkaan baik hamba-Ku. Maka hendaklah ia berprasangka kepada-Ku sebagaimana yang ia mau" (HR. Ahmad).
Kata husnuzhan berasal dari bahasa Arab yakni "husnu" yang berarti baik dan "az-zhan" yang berarti prasangka. Dari kedua kata ini, husnuzan dapat diartikan sebagai berbaik sangka atau berprasangka baik. Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik, maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 186 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasi sekumpulan penjelasan dari banyak ulama berkaitan makna surat Al-Baqarah ayat 186, antara lain sebagaimana terlampir: 📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia. Dan
Hadits abu hurairah r.a. ia berkata rasulullah saw.bersabda: Allah berfirman: 'Aku berada pada sangkaan hamba-Ku, Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku pada dirinya maka Aku mengingatnya pada diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam suatu kaum, maka Aku mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik darinya, dan jika ia
. 251 21 154 95 67 204 294 378
aku sesuai prasangka hambaku in english